Business-Blog

Perlunya Membangun Budaya Tim yang Kuat dan Efektif

Menurut kamus Miriam-Webster budaya perusahaan atau corporate culture adalah “the set of shared attitudes, values, goals, and practices that characterizes an institution or organization.”

Kalau saya terjemahkan secara bebas menjadi: “serangkaian sikap, nilai, tujuan, dan praktik bersama yang menjadi ciri institusi atau organisasi.”.

Setiap perusahaan pasti punya nilai-nilai atau core values, visi, misi dan cara kerja yang menjadi landasan budaya perusahaan. Namun, di dalam sebuah perusahaan tentu ada banyak tim. Ada tim bisnis, tim support, customer service, tim operasional dan lain-lain. Lalu apakah setiap tim dalam organisasi itu punya budaya tim yang sama?. Ternyata tidak.

Budaya tim adalah sikap, nilai, tujuan, dan cara kerja yang diyakini dan dipraktekkan bersama oleh sebuah tim. Meskipun setiap perusahaan mempunyai landasan budaya perusahaan atau company culture sayangnya, dalam prakteknya budaya itu tidak terbentuk hingga level tim. Hal ini terjadi karena budaya setiap tim dibentuk oleh leader yang berbeda-beda.

Banyak leader yang tidak menyadari bahwa dia telah membentuk budaya negatif di dalam tim nya. Banyak juga yang hanya mengikuti budaya yang sudah lazim dari pendahulu-pendahulunya tanpa melakukan kritisi tentang efek positif negatifnya. Banyak pula yang membiarkan tim nya berjalan secara autopilot tanpa frame yang jelas.

Padahal sebagian besar penelitian telah menunjukkan bahwa team culture memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja tim, motivasi anggota tim, komunikasi, dan retensi karyawan. Berikut ini beberapa contoh penelitian yang menunjukkan pentingnya team culture:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh K. Cameron dan R. Quinn dalam buku mereka yang berjudul “Diagnosing and Changing Organizational Culture: Based on the Competing Values Framework” (2006) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan motivasi anggota tim.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh P. T. P. Wong dalam artikelnya yang berjudul “The Impact of Team Cohesiveness on Performance: A Meta-Analysis” (2008) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan mengurangi turnover rate karyawan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh J. M. Neuman dalam artikelnya yang berjudul “A review of organizational culture and organizational performance” (2015) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota tim.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh C. M. B. Ostroff dan J. A. Kinicki dalam artikelnya yang berjudul “Organizational culture and climate” (2016) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan motivasi anggota tim.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh J. van der Heijden dalam artikelnya yang berjudul “The impact of organizational culture on business performance” (2019) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh K. Cameron dan R. Quinn dalam buku mereka yang berjudul “Diagnosing and Changing Organizational Culture: Based on the Competing Values Framework” (2006) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan motivasi anggota tim.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh P. T. P. Wong dalam artikelnya yang berjudul “The Impact of Team Cohesiveness on Performance: A Meta-Analysis” (2008) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan mengurangi turnover rate karyawan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh J. M. Neuman dalam artikelnya yang berjudul “A review of organizational culture and organizational performance” (2015) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota tim.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh C. M. B. Ostroff dan J. A. Kinicki dalam artikelnya yang berjudul “Organizational culture and climate” (2016) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja tim dan meningkatkan motivasi anggota tim.
  10. Penelitian yang dilakukan oleh J. van der Heijden dalam artikelnya yang berjudul “The impact of organizational culture on business performance” (2019) menunjukkan bahwa team culture yang positif dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Yang menarik, menurut pengalaman para trainer dan coach Akselerasi Indonesia selama memfasilitasi berbagai pelatihan, banyak manager atau supervisor yang justru mengeluhkan tim nya. Ada manager yang mengeluhkan tim nya yang kurang inisiatif. Artinya budaya ketergantungan terhadap atasan sangat tinggi. Ada juga atasan yang mengeluhkan bawahannya kurang inovatif tidak ada hal-hal baru yang dihasilkan. Dengan arti lain tidak terbentuk budaya inovasi. Beberapa lainnya mengeluhkan anggota tim yang saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Dan tentu saja masih banyak lagi keluhan lainnya.

Yang tidak disadari oleh para manager atau supervisor ini adalah bahwa terbentuknya semua hal yang mereka keluhkan itu mungkin terjadi karena cara mereka memimpin yang kemudian menjadi habit dan membentuk budaya tim. Mengingat pentingnya budaya tim untuk kesuksesan perusahaan secara umum, menurut hemat kami, para leader perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam membentuk budaya tim yang kuat dan efektif.


Share: